Dahsyatnya Siksa Kubur, Ini Amalan Penyelamat Siksa Kubur Yang Kerap Diabaikan - mncnow-harian

Dahsyatnya Siksa Kubur, Ini Amalan Penyelamat Siksa Kubur Yang Kerap Diabaikan

 




Mati adalah keniscayaan bagi setiap makhluk. Khusus untuk manusia, mati membawa konsekuensi berupa partanggung jawaban atas apa yang dilakukan di dunia. Pertanggung jawaban ini dimulai sejak dia berada dalam alam kubur. Imam Ibnu Qayyim al-Jauziy mengisahkan tentang prosesi seorang hamba yang kafir ketika nyawanya dicabut hingga mendapatkan pertanyaan di dalam kubur. Kisah ini diambil dari hadis al-Bara bin Azib.

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW mendatangi mereka yang sedang mengurus jenazah di Baqi’ al-Fardad. Rasulullah SAW berkata jika hamba itu menuju akhirat dan terputus dari dunia maka para malaikat turun kepadanya dengan wajah menghitam. Malaikat itu membawa kain tenun yang kasar. Mereka duduk sejauh mata memandang. Malaikat pencabutnya datang hingga duduk di dekat kepalanya seraya berkata, Hai jiwa yang kotor, keluarlah kepada kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya.

Rohnya lantas berpencar-pencar di badannya. Malaikat itu pun mencabut rohnya sebagaimana dia mencabut besi tusuk dari kain wol yang basah. Jika malaikat pencabut nyawa sudah mengambil rohnya, malaikat lain tidak membiarkan roh itu ada di tangan malaikat pencabut nyawa sekejap mata pun hingga mereka meletakkannya di atas kain itu. Kain itu mengeluarkan bau busuk seperti bau bangkai di bumi. Para malaikat membawanya naik. Mereka tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan bertanya, Apa bau yang busuk ini?

Para malaikat yang membawa rohnya menjawab, Dia fulan bin fulan. Sebutannya begitu buruk sebagaimana namanya dipanggil di dunia. Langit itu tidak terbuka ketika diminta untuk dibukakan baginya. Rasulullah SAW pun membacakan ayat, Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak (pula)mereka masuk ke surga hingga unta masuk ke lubang jarum. (QS al-Araf: 40).

Allah SWT berfirman, Tulislah kitabnya di dalam penjara di bumi yang bawah. Rohnya dilemparkan dengan sekali lemparan. Nabi SAW kemudian membacakan ayat, Dan barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka seolah-olah ia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS al-Hajj:31).

Rohnya lantas dikembalikan ke badan. Setelah itu, dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, Siapakah Rabbmu? Dia menjawab, Hah-hah, aku tidak tahu. Siapakah orang yang diutus di tengah kalian ini? tanya dua malaikat. Hah-hah, aku tidak tahu, jawabnya.

Lalu, ada penyeru yang berseru dari arah langit. Hamba-Ku ini telah berdusta. Maka bentangkanlah neraka baginya dan bukakanlah pintu yang menuju neraka. Maka didatangkanlah kepada panas dan racun neraka dan kuburnya disempitkan hingga tulang-tulangnya terlepas. Dia didatangi seorang lelaki yang buruk wajahnya, buruk pakaiannya, dan mengelu- arkan bau busuk. Seraya berkata, Terimalah kabar yang menyedihkanmu. Inilah hari yang dijanjikan kepadamu.

Hamba itu bertanya, Siapa engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang sambil membawa keburukan. Orang yang datang menjawab, Aku adalah amalmu yang buruk. Hamba itu berkata, Ya Rabbi, janganlah Engkau datangkan hari kiamat.

Di dalam buku ar-Ruh wan-Nafs karya al-Hafizh Abu Abdullah bin Mandah diterangkan bagaimana hamba yang kafir mendapatkan siksa kubur. Ketika roh dikembalikan lagi ke tempatnya berbaring, Munkar dan Nakir mendatanginya sambil menaburkan tanah dengan kedua taringnya. Mereka menggali tanah dengan rambutnya. Suaranya seperti halilintar yang menggelegar sementara pandangannya seperti kilat yang menyambar.

Dua malaikat ini mendudukkan mayat itu kemudian berkata, Siapakah Rabbmu?
Dia menjawab, Aku tidak tahu. Kemudian, ada yang berseru dari arah samping kubur. Kamu memang tidak tahu. Malaikat Munkar dan Nakir memukulinya dengan tongkat besi. Meski timur dan barat menyatu, puukulan ini tidak berkurang. Kuburnya pun menyempit hingga tulang- tulang rusuknya tercecer. Pintu neraka dibukakan di hadapannya. Dia melihat tempat duduk di dalam neraka itu hingga tiba hari kiamat.

Macam-macam Siksa Kubur

1. Diperlihatkan neraka jahannam

“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang.” (Ghafir: 46)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka akan ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi dan sore. Bila dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya surga. Bila dia termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya neraka, dikatakan kepadanya: ‘Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat’.” (Muttafaqun ‘alaih)

2. Dipukul dengan palu dari besi. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut bertanya kepadanya: “Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam)?” Dia mengatakan: “Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang dikatakan orang-orang.” Maka kedua malaikat itu mengatakan: “Engkau tidak tahu?! Engkau tidak membaca?!” Kemudian ia dipukul dengan palu dari besi, tepat di wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras yang didengar seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.” (Muttafaqun ‘alaih)

3. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling bersilangan, dan didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya. Dalam hadits Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir setelah mati:

“Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah untuknya sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya. Lalu disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan. Kemudian datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek pakaiannya, dan busuk baunya. Dia berkata: ‘Bergembiralah engkau dengan perkara yang akan menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya (di dunia).’ Maka dia bertanya: ‘Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kejelekan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang jelek.’ Maka dia berkata: ‘Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat’.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

4. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang dibakar, dipecah kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah, bila mau keluar dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Jibril dan Mikail ‘alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang:

“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat.” Keduanya menjawab: “Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya sampai tersebar luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat. Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Qur’an, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari kiamat. Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba.” (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin Samurah radhiyallahu ‘anhu)

5. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tiba-tiba aku melihat para wanita yang p4yud4r4-p4yud4r4 mereka dicabik-cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” (HR. Al-Hakim. hadits shahih dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu.”)

Amalan Penyelamat Siksa Kubur

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel