Kisah Pilu TKW di Arab, Digaji Besar Majikan Sering ke Kamar Lakukan Pelecehan
Pelecehan

Merdeka.com - Tak sedikit masyarakat Indonesia yang tergiur akan iming-iming bekerja di luar negeri. Acap kali tawaran gaji besar menjadi idaman dan daya tarik dibanding bekerja di negeri sendiri.
Meski di lain sisi, ada pula yang harus mengalami pengalaman pahit. Seperti kisah pilu seorang TKW dari Arab ini yang menyayat hati.
Melansir dari kanal YouTube Khairul azam alfarizi, pemilik akun bersama tim membantu proses kepulangan Fitriani ke Indonesia.
Ia menceritakan kisahnya menjadi tenaga kerja wanita (TKW) yang memilukan. Awalnya sang majikan selalu bersikap manis.
"Kalau sama majikan yang ini awalnya baik-baik saja gitu. Maksudnya segala macam gitu baik. Kalau saya bangun jam 6, disuruh mulai kerja jam 8. Dikasih makanan segala macam. Baiklah awalnya," kata Fitriani.
Bahkan saking baiknya, wanita asal Banten itu hanya bekerja sebentar setiap harinya. Fitriani sering dimanjakan.
Kala itu Fitriani menerima gaji dua kali lipat dari perjanjian. Ia sempat menyangka pemberian tersebut karena sang majikan merasa kasihan. Karena sang majikan tahu bahwa ibu dari Fitriani di kampung sedang sakit.
Fitriani seakan terbuai dengan kebaikan majikan laki-lakinya tersebut.
"Eh pas itu, pas gajian itu dia kasih saya 2300, pokoknya jumlah uang sekitar Rp8 juta. Pas itu saya tanya ini ada apa. Gaji saya kan 1200. Kata dia enggak apa-apa. Saya kira beneran baik, soalnya saya cerita ibu saya lagi sakit," ujarnya.
Kanal YouTube Khairul azam alfarizi ©2021 Merdeka.com
Fitriani menceritakan saat tengah tidur dengan nyeyak, dia tak menyangka harus terbangun lantaran ada pria di atas tubuhnya.
Seketika ia memukul majikannya dengan sepatu. Lantas membuatnya lari terbirit-birit.
"Jam 3 subuh dia masuk ke kamar saya. Kan saya lagi ngorok itu. Tahu-tahunya ada orang di atas saya Spontan saya kaget. Langsung saya pukul pakai sepatu, langsung dianya lari," ucap Fitriani.
Kanal YouTube Khairul azam alfarizi ©2021 Merdeka.com
Majikan perempuan dalam kondisi sakit. Hal itu membuat Fitriani tak berani mengadu. Akhirnya ia memilih memendam masalahnya sendiri.
"Yang majikan perempuan itu sakit. Jadi saya takut ngomong sama dia. Apalagi dia lagi sakit jantung, saya takut dia syok, kalau meninggal. Jadi saya pendam sendiri. Kalau pelecehan itu sering," ungkapnya.
Bahkan pelecehan tersebut berulang kali terjadi. Saat kondisi sepi, Fitriani langsung didekati dan diraba.