Dibuang Ibunya, Bayi Ini Jadi Rebutan 13 Keluarga, Calon Ortu Ada yang Bergaji Ratusan Juta/Bulan - mncnow-harian

Dibuang Ibunya, Bayi Ini Jadi Rebutan 13 Keluarga, Calon Ortu Ada yang Bergaji Ratusan Juta/Bulan

 Dibuang Ibunya, Bayi Ini Jadi Rebutan 13 Keluarga, Calon Ortu Ada yang Bergaji Ratusan Juta/Bulan


TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dibuang ibu kandungnya, bayi ini sekarang jadi rebutan banyak kuarga untuk diadopsi.

Bayi malang berjenis kelamin lelaki tersebut dibuang di Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Setelah dibuang, si bayi justru jadi rebutan keluarga yang ingin mengadopsi.

Kini sudah ada 13 pasang pasutri yang mengisi formulir pengajuan hak asuh atau adopsi .

Kabid Perlindungan dan Rehabilitasi Dinsos Karanganyar, Sulistyowati mengatakan 13 bakal calon orangtua angkat bayi itu bukan orang sembarangan.

Mereka berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas.


Bahkan, ada yang berpenghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulan.

"Pasutri yang datang ke sini dan mengajukan permohonan mobilnya bagus-bagus. Ada yang pakai Pajero Sport, ada yang gajinya seratusan juta per bulan," ujar Sulistyowati kepada TribunSolo.com, Kamis (16/6/2022).

Tiga belas pasutri yang mengajukan permohonan adopsi itu juga memiliki asal yang beragam.

Mulai dari pasutri asal Karanganyar, asal Semarang sampai asal Kabupaten Pati.

Rata-rata mereka adalah pasutri yang belum dikaruniai momongan dengan usia pernikahan yang cukup lama.

"Mereka semua belum punya anak sampai lebih dari sembilan tahun menikah. Mereka sempat konsultasi langsung ke saya, ingin mengadopsi bayi tersebut," kata Sulistyowati.

Meskipun banyak yang mengajukan permohonan adopsi, dia mengaku pihaknya masih menunggu keputusan ibu kandung bayi perihal hak asuh.

Saat ini polisi masih mengamankan S (37) yakni ibu kandung sekaligus pelaku pembuangan bayi.

"Saya sudah ke keluarga S. Menanyakan bagaimana bayi itu nanti. Mau dirawat ataukah enggak," ucap Sulitiyowati.

Dia menjelaskan, tata cara mengadopsi anak sendiri telah diatur dalam undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang didukung oleh peraturan pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 yang dijelaskan lebih rinci dalam peraturan Menteri Sosial Nomor 110 Tahun 2009 tentang persyaratan pengangkatan anak.

Saking pentingnya pemenuhan hak anak, maka calon orangtua angkat mutlak sehat jasmani, rohani serta mapan secara finansial.

Pasutri itu juga perlu menunjukkan bahwa tak bisa memiliki keturunan secara biologis.

Bayi dibuang kini dibuat rebutan

Masih ada lagi serentetan syarat yang harus dipenuhi dan surat-surat pernyataan lainnya. Mereka harus mampu merawatnya sampai tuntas, memenuhi hak-hak dan jangan memisahkan hubungan dengan ibu kandungnya," katanya.

Dia menuturkan, petugas akan melakukan home visit dulu ke calon orangtua asuh dan menggali informasi dari lingkungan tempat tinggal untuk menakar kepantasannya mengadopsi.

Lantaran banyak yang berkeinginan mengadopsi, pihaknya akan memprioritaskan asal Karanganyar sebagaimana asal orang tua kandung bayi yang akan diadopsi.

"Jangan sampai adopsi menjadi modus pelaku trafficking, sebelum hak asuh didapatkan, bayi boleh diasuh dulu oleh adoptan (calon orangtua asuh) selama 6 bulan sambil terus dipantau petugas," pungkasnya.

PILU Bayi Baru Lahir Terpaksa Tidur di Emperan Toko, Ortu Diusir dari Kontrakan, Ini yang Terjadi

Seorang suami terpaksa mengajak istri dan dua anaknya tidur di emperan toko.

Anaknya bahkan ada yang masih bayi, baru lahir.

Kisah pilu keluarga tersebut viral di media sosial.

Mereka diduga diusir pemilik kontrakan karena tak mampu lagi membayar.

Suami tersebut terpaksa mengajak istri dan dua anaknya tidur di emperan toko karena keterbatasan ekonomi.

Sedangkan anaknya yang kedua yang baru saja lahir pun harus merasakan dinginnya malam.

Video tersebut terlihat dari unggahan akun instagram @nyinyir_update_official dan @Duniapunyacerita pada Rabu (8/7/2022).

Ia memperlihatkan keluarga kecil itu tidur dengan beralaskan karpet tipis di sebuah teras ruko pinggir jalan.

Dalam keterangan caption, sang suami bernama pak Deni dan ibu Sumiati, anaknya yang pertama bernama Maulana usia 10 tahun dan yang masih bayi bernama Defa Reza Pratama belum genap 1 bulan.

Mulanya seorang wanita menghampiri keluarga kecil tersebut.

Ia mengaku tak tega melihat seorang ibu tengah tidur menjaga kedua anaknya.



Ia tak sampai hati melihat keluarga kecil tersebut harus tidur di emperan toko tidur kedinginan hanya ditutupi dengan selimut tipis.

Kedua anaknya yang masih kecil itu berusia 10 tahun dan sang bayi belum genap 1 bulan.

Sang suami bercerita, belum genap sebulan menggelandang usai keluar dari kontrakan.

Dia bercerita, keluar dari rumah kontrakan dua hari setelah Lebaran.

Pada video yang tersebut terlihat bahwa ayah dari keluarga tersebut tidur di dalam gerobak.

Segala perabotan rumah tangganya pun terpaksa disimpan di dalam gerobak.

Sementara itu demi memenuhi kebutuhan untuk bayinya, si suami tersebut tetap membelikan susu formula lantaran Asi sang istri tidak keluar.

Pria itu lantas menjelaskan bahwa kondisi finansial keluarga membuatnya sulit untuk membayar kontrakan.

Dalam video lainnya, disebutkan jika pria tersebut membawa keluarganya tidur di emperan toko yang berada di salah satu jalan di Bandung.

Klik di sini untuk melihat videonya 

Hingga video tersebut telah beredar luas di media sosial, sejumlah relawan Bandung secara bersama membantu keluarga tersebut.

Saat ditemui para relawan, pria tersebut tampak menggendong bayinya yang berbalut selimut dengan bertopi mungil.

Banyak warganet iba setelah melihat video tersebut.

Pada keterangan video, akun tersebut mengajak untuk menyalurkan bantuan dan donasi untuk keluarga tersebut.

"Yuk Sahabat baik, kita bantu Pak Deni dan Keluarganya. Kirim Sedekah Terbaikmu Ke Rekening :

Bank Syariah Indonesia (BSI ex BSM) : 7148226746
A/N : Yayasan Gerak Menebar Kebaikan

Konfirmasi Donasi : DM @gerakmenebarkebaikan"

Info terbaru melalui kolom komentarnya, tak sampai 7 jam dibuka donasi, hingga kini sudah terkumpul Rp. 24.448.184.

Menurut informasi, nantinya uang tersebut digunakan untuk biaya kontrakan keluarga kecil itu.

Kisah yang diungkap pada video tersebut pun sukses membuat publik ikut terenyuh. Banyak yang meluapkan rasa tak teganya.

Terutama melihat bayi sekecil itu sudah harus menahan dinginnya udara malam karena tak mempunyai rumah yang layak.




Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel