TIM SAR GABUNGAN Masih Mencari 19 Penumpang KM Ladang Pertiwi Semoga Segera ditemukan, mohon doanya untuk saudara kita
SahabatBaca -- Sejumlah keluarga korban mendatangi posko pencarian korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 di Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (1/6).
Para keluarga tersebut ingin mengetahui perkembangan pencarian terhadap penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam saat berlayar ke Pulau Pamantauan.
"Saya ke sini ingin melaporkan hasil pencarian kemarin kan ibu saya belum ditemukan sudah berapa hari ini," kata Chairil Anwar, Rabu (1/6).
Seluruh keluarga Chairil sangat mengkhawatirkan kondisi ibunya yang turut menjadi korban kapal tenggelam di Selat Makassar yang hingga saat ini belum ada kabar keberadaannya."Sebagai anak khawatir juga, karena sudah berapa malam di laut, tapi belum ditemukan," ujarnya.Chairil mengatakan dirinya terakhir berkomunikasi dengan ibunya bernama, ST Salpia pada Selasa 24 Mei. Di atas kapal tenggelam itu ada tiga anggota keluarganya termasuk, ibunya.
"Pas besoknya (Rabu) ibu saya ke Jalan Perintis, Kota Makassar untuk bermalam, kemudian ke pelabuhan. Tiga orang cewek semua atas nama Salpiah, Purnamasari dan Rahama (warga Pulau Pamalikang)," katanya.Chairil mengatakan sang ibu hendak mengantar cucunya, kemudian kembali lagi ke Pulau Pamalikang. Namun hingga saat ini hanya baru satu orang anggota keluarganya yang berhasil ditemukan selamat."Ingin pulang ke rumah, karena ibu saya ke Makassar untuk antar cucunya. Empat keluarga jadi korban, tapi satu sudah ditemukan selamat," ujarnya.Chairil berharap agar proses pencarian terhadap 19 korban yang belum ditemukan dapat terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan."Jadi tujuan kami melapor supaya pencarian Basarnas bisa dilanjutkan beberapa hari kemudian," katanya.Basarnas Makassar memastikan jumlah keseluruhan penumpang KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar, pada Kamis 26 Mei 2022, sebanyak 50 penumpang dan ABK."Kami memastikan bahwa jumlah yang ada sementara mendata sebanyak 50 penumpang dan ABK," kata Kepala Basarnas Makassar, Djunaidi, Selasa (31/5).